KEDIRI KOTA TAHU

by 18.01 0 komentar
         Indonesia adalah negeri dengan seribu budaya, seribu bahasa, dan seribu kuliner. Dari berbagai macam itulah Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang dikenal sebagai identitas Indonesia. Makanan Indonesia pun tak kalah lezatnya disbanding makanan di luar negeri seperti China, Italia, India, Amerika dll. Banyak pengusaha kuliner nusantara yang laris dijual di luar negeri.  Bahkan ada tiga kuliner nusantara yang masuk jajaran makanan terlezat didunia yaitu rendang, nasi goreng, dan sate.
Namun kali ini kita tidak membahas tentang tiga makanan itu. Kita akan membahas makanan khas disetiap daerah. Kita tahu Madura terkenal dengan Sate Madura-nya, Lamongan terkenal dengan Soto-nya, Makassar dengan Coto Makassar, Palembang dengan jajanan Empek-empeknya, dan masih banyak lagi.
         Di Kediri terkenal dengan berbagai macam olahan tahunya, seperti Tahu Takwa (Tahu Kuning) dan Stik Tahu. Maka tak heran jika Kediri disebut dengan Kota Tahu. Anda  bisa menemukan berbagai olahan Tahu disetiap toko terutama toko pusat oleh-oleh. Tahu Takwa adalah salah satu olahan Tahu yang paling banyak diminati. Tahu Takwa Kediri memiliki ciri khas sendiri dari pada Tahu lainnya. Warnanya yang mencolok akan meggugah selera bagi yang melihatnya, rasanya pn tak kalah nikmat dari olahan Tahu lainnya. Tekstur lembut dengan rasa yang gurih mampu memanjakan lidah bagi yang memakannya.


          Sejarah Tahu Kuning terjadi pada Tahun 1900, dimana Indonesia mulai terjadi migrasi warga Tiongkok ke Indonesia. Dari ribuan imigran yang datang, beberapa diantaranya memasuki wilayah Kediri. Dari beberapa imigran tadi, adalah pelopor pembuatan tahu, mereka adalah Lauw Soe Hoek (yang lebih dikenal dengan Bah Kacung), Liem Ga Moy, dan Kaou Loung. Hingga saat ini generasi penerus masih melanjutkan usaha yang dirintis oleh leluhurnya, kecuali Kaou Loung.
        Faktor utama yang mendorong pemilihan lokasi pembuatan Tahu di Kediri, karena terdapat kesamaan karakteristik air dengan yang terdapat di Tiongkok. Putra Liem Ga Moy, Liem Djang Yen atau Bambang Suyendro mengungkapkan, "Proses pembuatan Tahu ini tidak segampang membalikkan telapak tangan. Jenis air sangat berpengaruh terhadap hasil akhir."
       Pada Tahun 1912, Lauw Soe Hoek (Bah Kacung) mulai merintis usaha Tahu. Sedangkan Liem Ga Moy mengawali usahanya pada Tahun 1948, tetapi baru pada kisaran Tahun 1950, usahanya mulai dikenal oleh masyarakat. Saat ini usaha Tahu Bah Kacung dilanjutkan oleh cucunya A. Herman Budiono setelah putranya Yosef Seger Budi Santoso atau Lauw Sing Hian meninggal pada bulan Mei 2008. Pelopor usaha pembuatan Tahu di Kediri, senantiasa menjaga kualitas tahu mereka. Hal ini menjadikan hasil kerja keras mereka semakin dikenal luas oleh masyarakat dan turut mengangkat nama Kota Kediri hingga berujung pada disematkannya sebutan KOTA TAHU.
       Lalu kenapa Tahu Kuning khas Kediri ini disebut Tahu Takwa?. Ada yang mengatakan bahwa Takwa itu sendiri merupakan kata dari bahasa mandarin yang berarti ‘aroma’. Ada juga yang mengatakan bahwa sebutan Tahu Takwa itu karena Tahunya diproduksi di Kota Kediri, karena di Kediri terdapat banyak pondok pesantren atau  kota Santri, sehingga Tahu Kediri disebut Tahu Takwa. Adayang menyebutan Tahu Takwa bukan karena Tahunya yang berTakwa, tetapi karena kebiasaan dari pembawa Tahu itu sendiri yaitu perantau dari Negara China khususnya dari suku Hokkian. Suku Hokkian merupakan suku terbanyak yang menetap di Negara kita, Indonesia. Mereka sebenarnya menyebut Tahu Takwa adalah “Tahu Kwa”Kwa adalah kata dari bahasa tradisional suku Hokkian. Kata kwa biasa digunakan untuk menyebut makanan yang bertekstur padat dan kenyal. Mungkin karena lidah orang Jawa, kata kwa dipermudah menjadi Takwa.
       Untuk proses pembuatan Tahu Kuning ini sama dengan pembuatan Tahu biasa. Yakni, kedelai direndam dalam air selama kurang lebih empat jam sampai terkelupas kulit arinya. Selanjutnya dimasak dengan dimasukkan ke dalam mesin untuk digiling menjadi adonan halus. Setelah selesai hasil olahan tersebut dimasukkan ke dalam wadah seperti sumur untuk disaring menggunakan kain guna diambil saripatinya.  Sedangkan ampasnya biasanya ada yang membeli untuk diolah menjadi tempe gembos. Saripati kedelai tersebut kemudian diaduk perlahan dengan takaran tertentu dan dicampur cuka. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan yang berbentuk persegi. Usai diratakan dan ditekan supaya padat kemudian didiamkan sampai dingin dan mengeras. Setelah proses tersebut selesai tahu siap dipotong kota-kotak. Sedangkan warna Kuning yang menjadi ciri khusus terbuat dari pewarna alami yakni dari campuran air dan tumbukan kunyit. Tetapi jika kehabisan stok kunyit diganti dengan pewarna makanan. Tetapi jangan khawatir, pewarna makanan yang digunakan selalu sesuai standart Badan POM yang aman digunakan dan menjadikan Tahu bisa bertahan beberapa hari.
       Tahu Kuning khas Kediri ini juga aman dikonsumsi karena tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali. Untuk daya tahan Tahu Kuning dapat bertahan selama satu hari pada suhu ruang. Dan jika disimpan dilemari es bisa bertahan sampai satu minggu. Tahu ini juga bisa diawetkan lagi dengan cara merebus kembali dalam air mendidih selama 10 menit, sehingga tidak perlu khawatir juga dibawa diperjalanan jauh.
        Toko-toko yang terkenal menjual Tahu Takwa berada di Jl. Yos Sudarso Kediri yang dulu dikenal dengan jalan klenteng karena terdapat bangunan klenteng ditikungan Jl. Yos Sudarso. Disana merupakan pusat penjualan Tahu Takwa dan beraneka ragam jajanan oleh-oleh dari Kediri. Diantaranya adalah Tahu Takwa itu sendiri, Gethuk Pisang, Tahu Petis, Stik Tahu, dan banyak lagi.

Moh. Nur Setyo

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar